Mengenal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

Ini Lho Sejarah Terbentuknya ISIS yang Kejam Itu
Akhir-akhir ini, kita simak di media baik televisi maupun media cetak, baik lokal maupun internasional, ramai membicarakan isu tentang ISIS (Islamic State Iraq and Sham) atau sekarang mereka cukup menamakan diri mereka sebagai IS (Islamic State).  Respon dari masyarakat pun beragam; ada yang karena berita ini mereka menjadi takut kalau Negara Islam berdiri, kira-kira demikianlah gambarannya. Ada pula yang semakin antipati terhadap ajaran Islam sehingga angka islamophobia kian meningkat. Ada juga yang menyatakan dukungan terhadap ISIS atau IS. Ada pihak-pihak yang lebih moderat dan pertengahan, mereka memandang aksi ISIS bukan representasi dari ajaran Islam, ditambah mereka hanya minoritas yang sangat sedikit jumlahnya. Hanya saja media membuatnya menjadi bombatis dan berlebihan.

Tidak diragukan lagi, gembar-gembor media terhadap pemberitaan ini memang berlebihan bahkan terkadang membuat resah masyarakat yang mendengarkan.


Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida.
Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.
Huruf "S" dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab "al-Sham", yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak.
Tetapi dalam konteks jihad global disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.
Jumlah mereka tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan pejuang, termasuk jihadis asing.
Koresponden BBC mengatakan tampaknya ISIS akan menjadi kelompok jihadis yang paling berbahaya setelah al-Qaida.
Terkait dengan ISIS sendiri, Ali Musri menjelaskan, ISIS merupakan organisasi teroris paling kejam di dunia. Bahkan sangkik kejamnya apa yang dilakukan ISIS kelompok teroris lainnya menyatakan bahwa ISIS adalah Teroris sebenarnya.
“Apa yang dilakukan ISIS memang sudah sangat ekstrem dalam melakukan pembunuhan dang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Bahkan kelompok teroris lain menyatakan bahwa ISIS adalah teroris yang sesungguhnya,” tambah Ali Musri.
Terkait dengan isu ISIS sendiri, menurut Ali, ISIS merupakan sama dengan pihak barat mengekspos jaringan Al Qaeda beberapa waktu lalu. Namun karena saat ini masyarakat dunia tidak respon lagi terhadap jaringan Al- Qaeda sehingga ada pola baru mereka untuk menghancurkan Islam salah satunya dengan megeluarkan ISIS. Karena menurut Ali yang bisa menghancurkan Islam hanya dari dalam Islam itu sendiri.
Sementara itu, terkait dengan cara menyikapi perkembangan dan mengantisipasi, menurut Ali caranya cukup mudah yaitu dengan tidak mengembar-gemborkan ISIS atau melebih-lebihkannya sehingga ISIS tidak eksis. Selain itu yang jauh lebih penting adalah mempelajari ilmu agama dengan sesungguhnya.
“Waspada saja terhadap perkembangan ISIS jangan dilebih-lebihkan. Di Indonesia sendiri doktrin seperti ISIS ini memang sudah lama mengakar di Indonesia, oleh karena itu kita perlu wasapda. Isu yang saat ini dikembangkan tidak lain adalah untuk membatasi perkembangan Islam baik di Indonesia maupun di dunia,” tegas Ali Mursi.
Baca Juga