pengertianwaqaf.blogspot.com - Ketika zamannya sekarang adalah zaman membutuhkan ekstra kesabaran. Godaan dapat dengan mudah kita temukan, apalagi godaan yang datang dari diri sendiri. Untuk tetap istiqomah dalam melakukan kebaikan bukanlah hal mudah seperti membalikan telapak tangan. Dibutuhkan kesabaranyang luar bisa. Misalnya, orang lain mau berubah dan berjuang menjadi baik bukannya didukung justru dijatuhkan atau dituduh yang tidak tidak. Seperti contoh saja seorang perempuan yang hendak merubah cara berpakaian yang tadinya memakai pakaian yang kurang bahan menjadi memakai pakaian yang sesuai syari’at islam alias rumus hijab syar’I, bukan ala hijabers yang mengutamakan mode ya. Itu justru ditentang habis habisan dari mulai dibilang fanatic, so suci, kedok buat nutupin kebusukan lah, de es be. Tapi lihat orang yang berpakaian kurang bahan, eh boroboro dinasehatin yang ada malah dibilang gaul, keren, dan juga pastinya banyak yang menggoda kan. Ih ngeri !
Nah, dari hal itulah akan membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Itu belum seberapa ujian dalam melakukan kebaikan, bila dibandingkan dengan para sahabat Nabi SAW. Itu gak ada apa apanya bener nggk?
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang di alam)i orang orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul dan orang orang yang beriman berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. AlBaqarah 2:214)
Mungkin kita udah sering berucap bahwa ini adalah hal yang sering kita temukan karena kesalahan sistem yang dipakai sekarang. Mereka menganggap kebebasan adalah sesuatu yang wajar dan dijadikan hak masing masing orang. Paham sekulerisme yang telah mendarah daging di dalam diri manusia terutama kaum muslimin menjadikan mereka buta dengan aturan aturan sang pencipta yakni Allah ‘Azza wa jalla. Budaya budaya barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran islam secara tidak sengaja telah di adopsi oleh masyarakat terutama para remaja. Yang menjadikan kaum muslimin kehilangan identitasnya bahwa ia adalah seorang muslim yang seharusnya segala perbuatannya selalu terikat dengan hukum syara’. Contohnya : Pacaran, hedonisme, pergaulan bebas, pakaian bikini atau sejenisnya yang sejatinya mengumbar aurat, de el el.
Kita pasti merasa tergoda dengan kenikmatan dunia yang telah dikemas sedemikian rupa agar kita lalai terhadap kewajiban kita kepada-Nya. Terasa berat Ketika kita melakukan kebaikan, ketika orang lain sedang asyik bermain game, kita justru bermajelis ilmu, atau ketika orang lain tidur dengan nyenyak, kita justru harus bangun malam untuk melaksanakan sholat atau dzikir. Karena hal ini membuat kita futur bin galau untuk terus melakukan kebaikan. Apalagi kalau udah tergoda sama budaya budaya kufur barat, seperti pacaran. Ah udah bikin lupa segalanya. Nah, justru hal ini yang seharusnya dapat kita jadikan penyemangat untuk terus istiqomah ke jalan Allah. Karena pilihan hanya ada dua, mau menjadi generasi yang tergantikan atau generasi yang menggantikan?. Kini saatnya kita tancapkan tekad kita untuk terus istiqomah dijalan yang di ridhai-Nya. Ucapkan dalam hati kita, FUTUR, NO! FUTURE, YES!
Tuesday, 24 May 2016
info islam
motivasi islam