DARI GELAP MENUJU CAHAYA

 Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini. Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht . Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanonmengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya“. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini. Kartini mendapatkan inspirasi dari kalimat Kitab Sucinya ‘mina dulumati illa nuur’.
Jauh sebelum Ibu Kartini membuat sebuah curhatan dan semangat melalui surat-suratnya, generasi emas islam yang juga berisikan para perempuan melakukan banyak kisah yang mengharukan. Asma Binti Abu Bakar, Asma anak Khalifah Umar, membantu domestik ayahnya dan para sahabat selama menyusun strategi di tempat tersembunyi. Ini semacam misi penyelamatan dari para pengintai. Jika bukan karena tekad baja dan kecermatan, manalah bisa.
Aisyah pun begitu. Beliau pengumpul hadist dan tempat bertanya para muslimah, bahkan dihormati di kalangan sahabat. Ini setara, kalau kita melihat wanita berpendidikan tinggi di era saat ini. Ada perempuan jadi professor di usia muda, jadi dosen dan motivator, itulah posisi Aisyah Radiallahu Anha.
Yang patut dicatat pula dari cuplikan kisah Ibu Kartini tadi, ternyata salah satu inspirasi beliau ialah Al-Qur’an. Ini yang jarang dicermati ya. Nah, artinya kalau kita kembali membuka kitab suci, mengisi pemahaman dengan al-Qur’an, kita bisa menemukan berbagai solusi permasalahan. Pastinya, untuk paham, kita butuh guru dalam berbagi, minimal buku penunjang. Plis deh, hari gini jadi cewe males baca, bisa ketinggalan info.

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”.
(H.R. Muslim).

Jadi, menjadi great muslimah di era digital ini ialah,,,, buka mata, bunga telinga, ikut ngaji, tutup aurat, mengambangkan potensi diri dan mohon restu dari orang tua. Tren sepuluh tahun ke depan, islam akan mewarnai dunia. Tren kebarat-baratan udah mulai ngebosenin. Orang Barat aja berbondong-bondong pengen mengenal islam. Nah, akankah kita terus jadi orang yang ketinggalan? Sementara, kita punya penghulu alias buyut yang tidak hanya diakui dunia, tapi ikhlas demi urusan akhirat. [Alga Biru]

BOX:
4 Isu Dunia Menyerang Islam dan Perempuan
Islam tidak berhenti menarik hati, tidak berhenti pula para pembenci menebar strategi mengaburkan indahnya islam ini. Berikut isu seputar muslimah yang patud diwaspadai. Becareful Sis!
‘Divorce Party’
Beberapa waktu lalu, sempat ramai di sosial media tentang maraknya perempuan muslim yang minta bercerai atau resmi cerai dari suaminya. Ini dinilai dari berbagai sisi, bencana maupun prestasi. Lagi-lagi, nilai islam yang dibidik. Islam dengan seruan kepatuhan kepada suami, dinilai mengekang perempuan. Waspadalah, ini tipudaya. Perempuan atau laki-laki ialah sama, pembedanya hanyalah taqwa.
LGBT
LGBT ialah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Trangender. Isu ini menarik pro-kontra di negara Amerika dan Eropa. Beberapa negara membolehkan bahkan sponsor LBGT pun turun tangan. Jangan sampai isu yang tidak sesuai fitrah manusia ini mendominasi pikiran kita apalagi menjadi jalan hidup. No way!
Emansipasi
Ini isu lama, tapi masih aja laku dan dijajakan dimana-mana. Wanita gagah diekspos sebagai bentuk emansipasi. Nasib wanita yang ditelantarkan, dinilai wujud menodaan terhadap harkat wanita. Jauh dari semua itu, korban dari sistem kapitalis yang busuk, bukan Cuma wanita tapi juga pria. So, mungkin ini yang disebut gagal fokus!
Miss Universe
Untuk kesekian kali, ajang pemilihan ratu kecantikan digelar. Dengan berlindung dibalik beauty, smart and behavior, acara terus berlangsung. Sudah saatnya penilaian yang berbau fisik dihentikan. Jika benar bukan karena cantik, kenapa miss universe selalu cewek cantik ya. Nah! 
Baca Juga